Hari Ini

SENIOR HIGH SCHOOL 1 SUBANG

SENIOR HIGH SCHOOL 1 SUBANG

Selasa, 21 Oktober 2008

Antara Kreatifitas dan Kebijakan

Pembina Osis (Pak Eris) , tadi memanggil ketua Osis (Asep Saeful Ulum) mengenai persetujuan Kepala Sekolah perihal pelaksanaan Pekan Kreatifitas Siswa.
Kata Ibu Kepala Sekolah,kalau OSIS ingin menggelarnya di bulan Desember, kegiatan itu harus inovatif,ada yang baru yang dimunculkan dan tunjukkan sisi akademik dengan se-kreatif mungkin.
Agenda OSIS pekan ini :
Selasa : BPH Osis rapat.
Rabu : Ketua Ekskul mempersiapkan konsep apa yang akan ditampilkan di Pekan Kreatifitas Siswa,sejelas-jelasnya!
Kamis : BPH OSIS dan Pembina Osis,rapat dengan ketua Ekskul.
Kamis malam : Persiapan Presentasi.
Jumat: Presentasi ke Kepala Sekolah.
Kalau Setuju, hari Senin mulai bentuk Kepanitiaan.


Ya Allah...
Kau tahu apa yang kami butuhkan dari-Mu..
Hasbunallah...

Minggu, 19 Oktober 2008

CURHAT KETUA OSIS


DOUNG BAEK ISLAND’S


Asep Saeful Ulum



Termasuk saat ini.
Di Kota Busan, di negara orang, di Korea Selatan.
Aku bersama dengan teman satu tim, AEEP DYNAMICS harus menyelesaikan ‘Mission Possible”.

۩

Siang itu. Ditemani gagahnya pasak yang menghijau semakin dekat. Dalam rupanya yang elok. Aku tatap jalan setapak di depanku.
Jalan ini mengingatkanku dulu. Bukan karena kesamaannya, tapi betapa ternyata sangat sempitnya dunia ini. Di sini, di Kota Busan, di negara yang kebanyakan penduduknya tidak mengenal Tuhan sama sekali, di Korea Selatan, aku menemukan Cirebon, kota SMP ku yang sejatinya adalah kota yang paling agamis yang pernah kulihat di negeri yang besar itu. Negeriku, Indonesia, yang pernah menjadi Macan Asia, walaupun tikus-tikus berdasi berkeliaran dengan santainya di kantor-kantor. Negara, yang pemeluk Agama Islamnya menempati peringkat pertama di kolong langit ini. Pemeluk terbanyak agama yang pertama kali mengajarkan tata cara mandi bagi umat manusia di dunia ini, justru harus rela bersimbah air untuk mandi di tempat pembuangan sampahnya para wisatawan yang dengan seenak “puser”nya membuang sampah ke aliran sungai. Sungguh sebuah negara yang sangat jauh dalam hal persamaannya dengan di sini.
Di Korea Selatan, tanpa mereka tahu bahwa kebersihan itu begitu sangat ditekankan oleh agama, mereka di sini, walaupun tak beragama, teramat sangatnya dalam mencintai kebersihan. Tak satupun kulihat kantong plastik bekas minuman es Teh Manis seperti yang biasa kulihat di Indonesia.
Dalam lamunan panjangku, aku teringat masa-masa SMP ku, berangkat pukul 05.55 WIB karena bel masuk sekolah adalah pukul 06.45 WIB bahkan 06.30 WIB jika tiba waktunya hari untuk menghormati Sang Merah Putih. Bendera Bangsa yang konon, Merah mengartikan tentram, Putih berarti suci. Tapi, mengapa penyair bangsa besar ini pernah menulis
“ . . . Garuda bukan burung perkutut . . . Sangsaka bukan sandang pembalut . . . “
Mengapa dia sampai menulis seperti itu?
Aku harus mempersiapkan segala sesuatunya untuk ke sekolah lebih pagi dari biasanya. Melewati permadani jalan setapak yang memerah dan penuh batu. Ditemani berumbak-umbaknya sawah yang berpetak-petak rapi bak barisan siswa saat upacara bendera. Kadang, kabut tipis membelai memutar di depan hidungku yang sedikit agak mancung ini, hingga aku tiba di ujung desa dan angkutan umum pun kadang ikut terbuai malas mengantarku menuju sekolah menengahku yang pertama.
Tapi, sebelum itu, jauh sebelum sampai di ujung desa, setiap melewati tanah irigasi, selalu kutatap derasnya aliran sungai kecil yang diambil dengan menutup Pintu ke-2 sungai yang mengalir dari kaki Gunung Ciremai yang membelah desaku. Kususuri setapak demi setapak jalan irigasi, ku kibas-kibas daun padi yang tiada henti merunduk menghalangi jalanku,
Bagai Ilmu Padi, Makin Berisi Makin Menunduk,
kini aku baru mengerti maksudnya, bahwa orang yang pintar adalah orang yang menghalangi jalan orang yang ingin menjadi pintar sepertiku ini. Orang pintar tidak pernah ingin ada orang yang lebih pintar dari dirinya. Dengan ilmunya yang banyak, sang padi berpura-pura merendah dan terlihat begitu sangat sopan, merendah, padahal yang dia lakukan itu hanyalah untuk menghalangi orang-orang yang ingin pintar. Inilah ilmu padi yang kudapat dari padi itu sendiri. Sangat berbeda dengan arti ilmu padi yang kudapat dari ibu guru kemarin hari.
Tak jarang pula, tidak hanya dengan padi yang menghalangi langkah perjuanganku menghancurkan kebodohan, aku juga bertemu dengan kakek tua petani yang sedang membuang hajat paginya di atas kali kecil itu, dia juga sama dengan padi itu,
menghalangi langkahku.
Hhhhh….. Masa SMP ku ….
Tak pernah sedetikpun hadir dalam bayanganku untuk bisa menginjakkan kaki di negeri asing. Hanya saja, sejak kecil, aku benci akan kekalahan. Tantangan apapun, perlombaan apapun, aku benci jika aku harus kalah.
Juga saat aku harus rela menjadi juara ke-2 lomba catur se Kabupaten Cirebon, juara ke-2 lomba mengarang tingkat Kabupaten Cirebon juga. Bagiku, juara itu hanya ada satu; juara 1 .
“Juara 2 hanyalah juara bagi yang kalah”. Demikian Paskibra SMA N 1 Subang mengatakan. Yah…aku melanjutkan SMA ku di tanah kelahiranku di Kabupaten Subang. Pendirianku tetap. Aku benci akan kekalahan, aku benci harus selalu menjadi peringkat ke-2 di kelas X-5 di bawah Ina Marlina, walaupun di setiap tengah semester, aku selalu yang menjadi nomor satu di kelas X-5 waktu itu. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, betapa Linda Erijayanti menangis saat dia ada di peringkat ke-4 saat tengah semester kedua, di bawah aku, Ina Marlina dan Ramdhani Setiawan. Aku mulai yakin bahwa semua manusia memang sama sepertiku, tidak suka akan kekalahan.
Termasuk saat ini.
Di Kota Busan, di negara orang, di Korea Selatan.
Aku bersama dengan teman satu tim, AEEP DYNAMICS harus menyelesaikan ‘Mission Possible”.
Ini dia misinya.

Common Mission
1. Write ‘The 1st AEEP’ each letter in order during the mission, take pictures of each letter and show it to me upon your arrival(Foto setiap huruf yang kalian temui selama perjalanan yang huruf-hurufnya ada dalam kata ‘The 1st AEEP’).
2. Bulid a Sand Castle in 20 minutes and take a picture with your team members (there will be a contest). (Buat istana Pasir dalam 20 menit, dan kirim fotonya dengan anggota tim).
Send the text messages to : 010-5161-3438

Beruntung di setiap tim ada siswa dari Korea, jadi, tim bisa menggunakan handphonenya untuk mengirim jawaban melalui sms.
Hatiku berkobar, timku harus jadi yang tercepat !! Tapi, misi tidak hanya sekedar itu, ternyata masih ada misi yang berikutnya.

TEAM MISSION
If each mission is accomplished, a text message will be sent to give you a hint to proceed to the next step. Good luck !
*) Go to the seashore road and count the number of the benches and send the answer. (Hitung jumlah tempat sampah di sepanjang bibir pantai)
*) Who am I ? I’m like a match with no warmth. I have a trace, but never be found again. Find me first, and then find my 3 siblings. The second-oldest is a diligent one and the oldest and the youngest is lazy. Find the 3 siblings and send the answer.
*) Send a text message ; the date that the picture was taken when the summit wore the Durumagi in 2005.
*) Find the bronze statue and take poses as same as the statue , and take a group photo and send it by photo-mail.

Waaw . . . !! Misi yang benar-benar berat. Aku berlari-lari menghitung tempat sampah di sepanjang bibir pantai, berputar-putar di APEC HOUSE di Durumagi, hanya untuk mencari satu foto yang menjadi jawaban.
“What Do We Need Now ?!”
“Speed . . . !!! “
Teriakan itulah yang paling sering kami keluarkan dari mulut kami untuk menambah semangat kami, mengingat kelompok – kelompok yang lain begitu gesitnya mereka untuk menaklukkan misi ini dan menjadi tim tercepat.
Sampai akhirnya . . .

Kami hanya tinggal menyisakan satu misi yang belum terpecahkan, misi “Who am I ?” Teman dari Thailand, Vietnam, bahkan dari Korea, terlihat mulai menyerah dengan misi yang satu itu.
“Who am I?”
Aku berpikir keras. Sambil menyusuri jalan setapak yang luar biasa bersih . . . kembali terlintas bayangan perjalanan belajar ku di SMP dulu . . .
Teringat saat melewati jalan irigasi tanah . . .
Teringat saat padi yang berpura-pura baik hati dengan merunduk . . .
Teringat saat Teringat saat Pak tua petani yang membuang hajatnya . . .
Teringat saat aku harus masuk pukul 06.30 WIB karena akan menghormati berndera Merah Putih
Dan . . .
Akhirnya , aku menemukan jawabannya !
Yah ! Aku, orang Indonesialah yang bisa menemukannya !
Look at me !
I’m Indonesian!!
Aku beritahu ke teman di tim ku, kalau aku tahu jawabannya. Pada awalnya, mereka terlihat ragu dari ekspresi wajahnya. Tapi , aku berusaha meyakinkan.
“The point is, it never found again !! “
Aku juga mengatakan, muda biasanya dikaitkan dengan yang kecil dan yang tua itu biasanya lebih besar.
Coba lihat di sana !
“Look at there !!”
Aku menunjuk bangunan putih yang di atasnya melingkar benda putih. Dengan tiga buah jarum yang selalu berputar,
“Common Guys!! Yang paling rajin adalah yang tertua kedua , The second-oldest is a diligent one . Dan yang tertua ke dua itu adalah jarum detik itu . . . The answer is o’clock guys !!”
“ . . . . . “
“Yaahh . . . !!! “ nyaris bersamaan teman-teman di tim ku berteriak senang .
“Asep . . You are smart !! “, Cha Hyun Jong memujiku dengan matanya yang mengecil saat tersenyum sambil menepuk pundakku.
“Yach . . .”
“Ha . . ha . . ha . . .”
Kita semua melengggang dengan jalan santai ala Korea Selatan menapaki Pulau Doung Baek sebagai pemenang dalam mission possible ini. Mengelilingi pulau di mana APEC HOUSE dibangun. Di mana di puncaknya, terdapat bangunan situs yang terbuat dari perunggu. Yang membuatku justru merasa berada di Indonesia, di atas jalan setapak, melewati irigasi tanah, dan bertemu dengan kakek tua yang sedang membuang hajat paginya.
Tanpa ada padi berisi, yang menghalangi langkahku.

RAPAT KESISWAAN (PEMBINA DAN BPH OSIS DENGAN KETUA EKSKUL)

Sabtu, 18 Oktober 2008
10.00 – 12.30 WIB
Di Ruang Multimedia Lantai 2 SMA N 1 Subang

Pemimpin Rapat :
Ketua OSIS : Asep Saeful Ulum

Peserta Rapat :
Badan Pengurus Harian OSIS ;
- Rian Novalis
- Pery Harfan
- Rezza Ariestian Nasution
- Furi Fatmawati
- Agus Subhan
- Noviadhieni KGP
- Sidik Priahanggara
Ketua Ekstrakurikuler ;
- Rohani Islam : Andris Sugianto
- Bengkel Sastra : Bayu
- Paskibra : Ifan Priadi Putra
- Dewan Ambalan Putri : Yayu
- PMR : Rinda Yulisna
- KIR Indica : Fajar Kurnia
- Pecinta Alam : Zeally Akhbar
- Koperasi Siswa : Zaenal
- Klub Konservasi Sekolah : Ayuningtyas
- KIR Sos Bud : Ony
- Paduan Suara : Iip Ismail
- Sepak Bola : Dwi
- Bola Voli : Dadan
- Basket : Fajar G.
- Yoyo : Arief
- Jurnalistik : Anggia
- English Club : Annisa Nanda
- Karate : Hardiyanti Hidayat
- Astro Club : Giraldi
- Brainware of SMANSA : Aria (diwakilkan)
- Lorong Teater : Putri
- Modern Dance : Novia

Ketua Ekstrakurikuler yang Tidak Hadir Rapat :
- Dewan Ambalan Putra : Agung BL (tanpa keterangan)
- SMANSA Creative Art : Jerry R (tanpa keterangan)

Materi Rapat :
INFORMASI ISO BERKAITAN DENGAN KEGIATAN KESISWAAN
MEKANISME PELAKSANAAN DIKLAT ORGANISASI KESISWAAN
PENENTUAN WAKTU PELAKSANAAN DIKLAT,
MUSYAWARAH EKSKUL & OSIS, PELANTIKAN PENGURUS OSIS DAN EKSKUL

Hasil Rapat :
1. OSIS hanya minta data anggota baru ekskul yang akan di S.K-kan !!!
2. Anggota baru ekskul (kelas X) yang masuk S.K akan dibacakan dalam waktu yang sama
di upacara bendera.
3. Untuk menjadi anggota yang di S.K-kan itu diserahkan kepada masing-masing ketua ekskul
( apakah dengan menggelar acara terlebih dahulu atau tidak ). Tapi, jika ingin menggelar acara, acaranya jangan diada-adakan !!
4. Agenda OSIS selama 4 Bulan Ke-Depan :
November – Desember 2008 : Pelaksanaan acara puncak diklat ekskul

Minggu ke-4 Bulan Desember 2008 : - Hari terakhir (Deadline) pelaksanaan acara puncak diklat Ekskul
- Gebyar SMANSA (Belum Menjadi Keputusan)
Minggu ke-1 Bulan Januari 2009 : Data anggota baru yang akan di S.K-kan masuk ke OSIS
Minggu ke-2 Bulan Januari 2009 : Pembacaan S.K Kepala Sekolah anggota baru ekskul
Minggu ke-3 Bulan Januari 2009 : Hari terakhir (Deadline) Penggantian Pengurus Ekskul
Minggu ke-4 Bulan Januari 2009 : Pelantikan Pengurus BPH dan Ekskul 2009
Minggu ke-1 Bulan Februari 2009 : Pembekalan Keorganisasian untuk Pengurus Baru BPH dan Ekskul 2009

Jumat, 17 Oktober 2008

Seminar Pajak. High School Tax Road Show 2008.

Kamis, 16 Oktober 2008
08.00 – 12.30 WIB


Peserta seminar pajak yang diadakan di SMK N 1 Subang ini, dari SMA N 1 Subang yang ikut ada 19 siswa; terdiri dari 8 Pengurus Harian OSIS(termasuk saya), 4 dari ekstrakuriler Yoyo (karena mereka akan tampil), 4 dari kelas XI jurusan IPS, 1 dari kelas XI jurusan IPA, 2 dari kelas XII jurusan IPA.

Entah kenapa pertanyaan dari saya di seminar itu kata Bapak Kanwil Pajak Jawa Barat II , katanya sebagai pertanyaan terberat. Waktu itu saya tanya gini,

“ Sejak memutuskan memilih jurusan IPA , saya sudah siap menerima konsekuensi bahwa saya tidak akan mendapat materi pajak yang ada di pelajaran Ekonomi. Padahal saya suka ekonomi, dan karena saya suka ekonomi, saya tahu kalau sekarang sedang ada krisis ekonomi global, di mana negara – negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis terkena imbas krisis global ini. Hanya China yang dapat membantu krisis ini, karena China tidak terkena dampak krisis ini, karena sistem perekenomiannya Komunis, bukan kapitalis. Lalu pertanyaannya, bagaimana dengan Indonesia? Saya melihat, kebijakan pemerintah dalam menghadapi krisis ekonomi global ini, kebijakannya hanya ke arah pasar saham, indeks dan sektor itu, tapi tidak ada kebijakan untuk sektor riilnya (ketika itu, banyak yang tepuk tangan , apalagi bapak-bapak yang berkecimpung di perpajakan, saya tidak tahu kenapa), nah, apakah pajak bisa membantu sector riil perekenomian negara kita? Sampai dimanakah pajak dapat membantu perekonomian negara kita?” (Saya baru sadar kalau dari tadi saya dikerumuni para dokumenter, baik yang mengambil photo ataupun yang mengambil video).

Jawaban dari Pak Kanwil kurang lebih seperti ini,

“Saya sangat merasa terkejut, pertama, pertanyaan ini muncul dari anak Subang (lho..?? memangnya anak subang tidak pantas punya pertanyaan seperti ini ??) yang kedua, muncul dari siswa jurusan IPA …. “ Selanjutnya, Pak Kanwil menjawab pertanyaan dengan menerangkan sistem mengatur besar biaya pajak di saat kondisi ekonomi berubah-ubah. Saya sangat puas dengan jawaban pak Kanwil . bagi para pembaca, jangan ragu lagi untuk membayar pajak mulai dari sekarang.

Satu masalah saja yang ingin saya bagikan kepada pembaca jika pajak tidak dibayar. Satu aspek saja, yaitu jalan. Jika pajak dihapuskan, maka jika kita melewati jalan A, si pemilik jalan A akan meminta uang ke kita karena kita udah pake jalannya dia (khan jalannya bukan jadi fasilitas umum lagi gara-gara ga ada pajak ) Nah coba bayangkan kalau itu terjadi…. (Asep Saeful Ulum)

Rapat Badan Pengurus Harian OSIS dengan Pembina OSIS

Kamis, 16 Oktober 2008
14.00 – 15.20 WIB


AGENDA RAPAT

Tujuan : Membuat Kehidupan Berorganisasi di SMA N 1 Subang Menjadi lancar

Yang Harus Digelar :

  1. Acara Puncak Diklat untuk peresmian menjadi anggota baru ekstrakurikuler yang ada di SMA N 1 Subang
  2. Prosesi serah terima jabatan dan pelantikan kepengurusan yang baru
  3. Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
  4. Acara Gebyar SMA Negeri 1 Subang

Waktu yang tersedia :

  1. 45 Hari untuk poin 1 sampai 3
  2. 60 Hari untuk poin 4

Kendala :

  1. Waktu yang tersedia sedikit
  2. Kemungkinan beda konsep pengemasan acara dengan pihak sekolah

Hasil Rapat (Belum menjadi Keputusan OSIS):

  1. Acara puncak yang sudah menjadi tradisi ekstrakurikuler, silahkan digelar oleh masing-masing ekstrakurikuler, tapi tidak sampai acara peresmian. Karena peresmian akan dilakukan bersama-sama dengan seluruh ekstrakurikuler dalam suatu Upacara dan mendapat S.K dari Kepala Sekolah. Saat Upacara, S.K. akan dibacakan yang berisi nama-nama yang secara formal resmi menjadi anggota ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Subang.
  2. OSIS akan melihat dan menilai dana yang diajukan ekstrakurikuler yang akan menggelar acara puncak diklat tersebut apakah masuk di akal atau tidak. Sebisa mungkin, jangan terlalu memakan biaya yang besar.
  3. Ketua Ekstrakurikuler baru yang nanti terpilih, akan dilantik bersama Badan Pengurus Harian OSIS angkatan yang baru dalam satu S.K Kepala Sekolah.
  4. Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa yang ditujukan kepada kelas X dinilai kurang begitu terasa manfaatnya bagi organisasi. Alangkah lebih baiknya, pembekalan keorganisasian diberikan kepada pengurus baru Badan Pengurus Harian OSIS dan pengurus baru ekstrakuriler (Kelas XI), pembekalan diberikan oleh angkatan sebelumnya (Kelas XII). Pembekalan keorganisasian akan bermanfaat selama satu tahun masa jabatan menjadi pengurus organisasi. Pembekalan ini akan dilakukan tidak lama setelah pelantikan Badan Pengurus Harian OSIS angkatan yang baru.
  5. Acara Gebyar SMA Negeri 1 Subang adalah acara pamungkas (penghujung) OSIS SMA N 1 Subang angkatan tahun 2008. Digelar pada bulan Desember 2008 setelah Ulangan Semester Gasal. Acara Gebyar juga harus digelar saat orang tua siswa diundang sekolah untuk menerima buku raport siswa. OSIS 2008 sepakat menolak ide yang menginginkan menggelar Gebyar di bulan Maret 2009, dengan alasan bulan Maret 2009 bukanlah masa kepengurusan OSIS 2008. Alasan kedua, jika gebyar digelar bulan Maret 2009, akan menghambat kelancaran Kegiatan Belajar Mengajar terutama bagi Kelas XII yang akan menghadapi Ujian Nasional.

Follow Up:

Dua hari setelah rapat BPH OSIS dengan Pembina ini, akan diadakan rapat dengan ke-24 Ketua Ekstrakurikuler untuk mendapatkan hasil kesepakatan dari tema yang sama dengan yang saat ini dirapatkan. Rapat OSIS dengan Ketua Ekstakurikuler akan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 18 Oktober 2008 pada pukul 10.00 WIB s.d. selesai di Ruang Multimedia SMA Negeri 1 Subang.